Orang yang
baru belajar menulis ibarat anak remaja yang tengah jatuh cinta. Ia selalu
kesulitan menemukan kata-kata yang tepat. ia juga tidak punya keberanian untuk
mengucapkan kata-kata cinta itu kepada pujaan hatinya. Berhari-hari,
berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan ia merenung....hanya untuk mencari
kata-kata dan saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya. Tapi begitu kata
cinta terucap dan gayung besambut, segalanya menjadi sangat lancar dan nyaman.
Kebahagiaan akibat hasrat untuk berjumpa dan saling mengungkapkan rasa cinta
terus mengalir tiada henti. Setiap saat, setiap perjumpaan, dapat dijadikan
kesempatan untuk saling memadu cinta karena tak ada lagi penghalang untuk
menyatakannya.
Menulis
tak jauh berbeda. Hampir semua pelajar, mahasiswa dan pemula mengalaminya.
Mereka semua merasa kesulitam untuk memulainya. Padahal, jika sudah dimulai
selanjutnya lancar-lancar saja. Ide dan gagasan mengalir bagaikan aliran air
disungai yang dalam, mencari tempat yang akan digenanginya. Perbedaan diantara
keduanya hanyalah pada motivasi yang menyemangati. Jika tekad dan semangat
sudah membara, maka berbagai teori dan tata cara yang harus kita ketahui untuk
'bisa" menulis dengan baik akan segera dikuasai dengan sangat gampang.
Selama kita masih dikaruniai kesempatan untuk melihat, mendengar, dan memahami
sesuatu, bahan tulisan selalu tersedia. Akhirnya harus selalu diingat, bahwa
kunci untuk bisa menulis hanyalah kemauan dan ketekunan. Asalkan mau dan tidak
takut salah, niscaya siapa pun juga akan mampu menjadi seorang penulis. Salam
Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar